Tuesday, 8 March 2011

BUDI DAYA JAMUR


Dewasa ini budidaya jamur (Mushrooming the mushroom) yang dapat dimakan telah banyak dilakukan orang yaitu dengan menggunakan limbah pertanian sebagai media tumbuhnya. Budidaya jamur yang dapat dimakan (edible mushroom)merupakan salah satu cara mengatasi kekurangan pangan dan gizi serta menganeka ragamkan pola komsumsi pangan rakyat. Dari analisa menunjukkan bahwa kandungan mineral jamur lebih tinggi daripada gading sapi dan domba,bahkan hampir dua kali lipat jumlah garam mineral dalam sayuran. Jumlah proteinnya dua kali lipat protein asparagus, kol, kentang dan empat kali lipat daripada tomat dan wortel serta enam kali lipat dari jeruk. Selain itu jamur juga mengandung zat besi, tembaga, kalium dan kapur, kaya vitamin B dan D, sejumlahenzim tripsin yang berperan sangat penting pada proses pencernaan, kalor dan kolesterolnya rendah
JAMUR TIRAM PUTIH
Jamur tiram putih merupakan salah satu jamur kayu yang sekarang telah banyak dibudi dayakan orang. Media tanam atau substratnya yang sudah umum digunakan adalah gergajian kayu alba (sengon), tetapi sembarang gergajian kayu sebetulnya dapat digunakan, tentunya kayu yang tidak beracun , atau mengandung minyak oli alibat terkena oli dari mesin gergaji.  kemudian di campur dengan bahan-bahan yang lain dengan berbandingan tertentu.
Adapun proses budidaya jamur tiram putih adalah sebagai berikut :
A. Bahan dan Alat
1. Bahan
Bahan media tanam untuk jamur tiram putih adalah gergajian kayu (serbuk)dicampur dengan bahan-bahan dibawah ini dengan perbandingan sebagaiberikut :
a) Serbuk Gergaji 100 kg
b) Bekatul atau dedak halus 10-15 kg
c) Kalsium carbonat/ kapur (CaCO3) 0,5kg
d) Gips (CaSO4) 0,5kg
e) Pupuk TSP 0,5 kg
f)  Bibit 25 kantong
g)  Air secukupnya
Disamping itu perlu disiapkan bahan-bahan yaitu kantong plastik tahan panas (ukuran 03 atau 04, 15 x 25 cm atau 17 x 30 cm), karet pengikat,potongan kertas koran, potongan pipa pralon (diameter 1” dan lebar 1 cm). 2. Alat
- Alat sterilisasi berupa : drum perebus ( dapat menggunakan drum bekas minyak  dengan tutup dan  sarangan, sumber panas (kompor minyak/ briket batu bara)

Proses pengomposan
Sebelum ditanam bibit, bahab-bahan media tanam tersebut di komposkan terlebih  dahulu selama 15 hari dengan tahapan sebagai berikut :

  1. Serbuk gergaji yang telah benar-benar kering direndam dengan air bersih didalam suatu wadah selama 1 malam. Tiriskan (sampai dikepal tidak pecah), 
  2. Selanjutnya tambahkan tambahkan kapur beserta bekaltul dan diaduk sampai rata. Biarkan dalam 
  3. Setelah 5 hari  Tumpukan diaduk kembali dengan ditambahkan pupuk TSP dan biarkan lagi selama 5 hari.
  4. Bahan diaduk kembali dan tambahkan gips. Biarkan lagi tumpukan itu sampai 5 hari, maka proses pengomposan telah selesai. 

Proses Pembungkusan
Bahan-bahan media tanam yang telah dikomposkan dimasukkan ke dalam kantong plastik. Kantong plastik pada kedua ujung pangkalnya ditekuk kedalam,sehingga setelah diisi dan dipadatkan kantong plastik dapat berdiri seperti botol. Kantong plastik diisi kurang lebih ¾ bagian, kemudian yang ¼ bagiannya ditekuk ke dalam.Untuk meletakkan kantong plastik yang telah diisi (polibek)pada posisi terbalik yaitu bagian yang ditekuk/ dilipat kedalam ditempatkan dibawah.  

Proses Sterilisari dan Penanaman

Siapkan alat drum perebus beserta perlengkapannya. Sarangan diletakkan kira-kiran 1/3 bagian drum dari bawah. Isilah drum dengan air bersih kira-kira ¼ drum.  Masukan kantong kantong Plastik yang sudah berisi  Media Tanam ke dalam Drum. Nyalakan Kompor .  Rebus Media minimal 7 jam.  Setelah dingin  ( Kurang lebih 6 jam ) Taburkan benih ke dalam media, Tata dengan posisi berdiri di dalam rak rak yang sudah di sediakan.

Perawatan Media Polibek

Setiap polibek yang telah ditumbuhi miselium dapat tumbuh jamur berkali-kali, sampai 4 – 6 kali panen. Pemanenan ini dapat berlangsung selama 2 – 3 bulan dengan hasil total 75% dari berat serbuk gergaji kering untuk substratnya.Agar media tumbuh jamur berkali-kali maka perlu pemeliharaan. Adapun pemeliharaannya adalah sebagai berikut :

  1. Media polibek yang telah tumbuh jamur sekali, permukaan bekas tumbuh jamur dikeruk atau dipotong 0,5 – 1 cm. Kemudian disuntikkan kedalamnya larutan vitamin B kompleks sekitar 30 cc (2 butir Vit. B komplek dilarutkandalam 1,5 liter air bersih).
  2. Setiap pagi dan sore permukaan media polibek disemprot dengan air bersih,  Jangan sampai terlihat kering permukaannya.
  3. Untuk media polibek yang telah tumbuh jamur kedua, ketiga dan seterusnya diperlakukan sama dengan point 1 dan 2, hanya saja jumlah vitamin Bkompleks yang disuntikkan semakin berkurang sebanding dengan berkurangnya media yang dipotong / dibuang.
Pemberatantasan Penyakit
Apabila proses sterilisasi berjalan dengan sempurna dan peralatan yang dipakai bersih dan steril, maka tidak ada kontaminasi pada subsratnya. Apabila ada polibek terkontaminasi / terkena penyakit, sebaiknya polibek tersebut dibuang saja agar tidak menular dan menyebabkan turunnya produksi.





No comments:

Post a Comment