Saturday 2 July 2011

MEBUAT GULA KELAPA

Mungkin bagi anda yang tinggal di daerah Pedesaan yang banyak di tumbuhi pohon kelapa,  tidak asing lagi tentang proses pembuatan gula kelapa atau gula merah.  Tidak ada salahnya kalau proses pembuatan gula kelapa saya tulis untuk menambah sedikit wawasan bagi anda, atau mungkin merupakan alternatif usaha baru buat anda. 
Gula kelapa atau gula merah di hasilkan oleh air nira yang disadap dari kuncup bakal buah kelapa ( Manggar) dengan cara di ikat dan iris dengan sabit tajam. dan dimasukan ke dalam wadah biasa disebut pongkor.  Pongkor adalah batang bambu yang dipotong sepanjang kurang lebih 25 cm untuk menampung tetesan air nira dari manggar.  
Namun sekarang pongkor sudah jarang yang menggunakannya, karena terlalu berat dan sering tumpah.  Sebagai gantinya, para penderes menggunakan tabung bekas Oli ,dari  plastik  kaleng susu dan lain lain.   

Menderes atau menyadap air nira dilakukan penderes setiap pagi dan sore.  Dari nira yang terkumpul di proses menjadi gula merah dengan cara merebusnya.  Rebusan air nira akan mengental, dan di masukan ke dalam cetakan.  Cetakan Gula kelapa juga bermacam macam bentuk dan bahannya.  Dulu menggunakan potongan bambu namanya sengkang, atau ada juga yang menggunakan batok kelapa.  Sekarang yang banyak digunakan adalah cetakan dari kayu, seperti anda lihat pada gambar disamping.  
Setelah gula mengental, dan mengkristal, baru diangkat daru cetakan, dan di kemas rapat dalam plastik agar awet dan tidak meleleh.  
Kelihatannya sederhana bukan ?, tapi prosesnya tidak semudah seperti apa yang saya jelaskan tadi diatas.  Saya hanya memberikan gambaran singkat saja. yang perlu diperhatikan pada proses pembuatan gula kelapa adalah  : 
  1. Proses penyadapan membutuhkan keahlian khusus, dimana kalau ada kesalahan pada saat pengirisan manggar,  bisa jadi air nira tidak akan menetes.  Hal yang berpengaruh terhadap berhasilnya penyadapan adalah, alat yang digunakan untuk mengiris, tidak sembarang sabit , tapi harus yang benar benar tajam,  sekarang banyak di jual sabit khusus untuk sadap nira di toko toko tertentu.  
  2. Wadah penampung air nira sebelum dipasangkan pada manggar, diberi obat khusus agar gula yang dihasilkan bagus.  Sebelum ada obat tersebut air nira sangat enak diminum, karena dulu hanya menggunakan kapur sirih dan kulit manggis.  
  3. Proses Pemasakan.  Ada beberapa tahapan dalam proses pemasakan air nira hingga menjadi gula kelapa,  Setelah air nira hasil sadapan di tuangkan dalam wajan besar, kemudian di rebus dengan api kayu, air akan menghasilkan buih atau busa, sehingga untuk melindungi agar tidak tumpah dari wajan maka di atas wajan diberi lingkatan pelindung dari anyaman bambu ( lihat gambar ).  Lama kelamaan buih akan menghilang, proses ini dinamakan mbedah.  Dengan menghilangnya busa atau buih tadi warna air nira menjadi berubah kuning kemerah merahan dan menyusut.  Penyusutan air nira  di iringi munculnya letupan dan gelembung gelembung kecil  dan warna semakin memerah.  Orang menyebutnya nira sedang mumbuk.  Pada tahapan ini yang dilakukan pemasak adalah mengaduknya dan menyiramkan air nira ke tepian wajan sampai semakin mengental.  Pengadukan terus dilakukan hingga semakin kental dan wajan diangkat dari tungku. 
  4. Proses Pencetakan.  Alat cetak dari kayu berlobang sebelumnya dalam kondisi bersih dan tidak terlalu kering.  Tuangkan dengan hati hati air nira yang mengental ke dalam cetakan. Tunggu hingga gula mengkristal baru di lepas dari cetakan.  

No comments:

Post a Comment