Thursday 19 January 2012

MENABUNG DENGAN BERTANAM ALBISO

Pohon albiso ( kadang ada yang menyebutnya albasiah ) , bentuk daunnya kecil , batang pohon dan cabangnya berwarna agak keputih putihan, hampir mirip dengan pohon petai, atau petai cina.  Adalah Jenis Tanaman keras yang sangat disukai petani untuk ditanam di lahan kosong, karena jenis kayu ini termasuk jenis kayu bangunan yang pertumbuhannya cukup cepat, kalau albiso dijadikan bahan dasar kayu olahan, umur 4 - 5 tahun saja sudah laku jual dan bisa di panen, pohon Albiso dapat ditanam di daerah dataran rendah maupun dataran tinggi.   
Saya tertarik untuk berbagi kepada pembaca, setelah beberapa waktu yang lalu saya bincang bincang dengan seorang petani yang gemar membudi dayakan jenis tanaman ini, dan ketertarikan saya memacu semangat saya untuk mencoba menanam Albiso ( sengon ).
Awal bulan Maret 2011 , walaupun sekedar coba coba untuk mengisi mengisi waktu luang, saya mencari benih benih tanaman albiso yang tumbuh liar di sepanjang tepian sungai kecil. Sebenarnya benih Albiso sangat mudah kita peroleh, di pasar, harga sebatang benih albiso dengan ukuran tinggi 50 Cm cuma di jual dengan harga 1000 rupiah.
 Tapi apa salahnya berhemat sedikit sambil itung itung mengenal lebih jauh sifat sifat dan daya tumbuh jenis tanaman ini.  Saya cabuti benih benih albiso   yang saya temukan ,  rata rata baru setinggi 10 - 20  cm , dan saya masukan dalam ember plastik.  kalo memungkinkan saya ambil tanahnya juga agar akarnya tidak rusak.  sesampai di rumah benih benih tadi saya tanam dalam pot pot kecil kecil.  dan saya tempatkan di tempat yang agak teduh.
Selang beberapa hari , benih benih tadi  mulai menggeliat, tumbuh dengan subur.  Agar tanaman lebih subur saya tambahkan sedikit urea ke dalam air setiap kali menyiram.  hampir 500 an benih albasia berhasil saya tanam di lahan seluas 1800 M2.  Saya sengaja menanam dengan jarak yang cukup rapat, jarak rata rata 100 cm.  Kenapa jaraknya begitu rapat?, ini kulakukan karena saya pernah melihat di suatu kebun , dengan jarak yang rapat Tanaman albasia ini pertumbuhannya cukup bagus dan lurus, tidak terlalu banyak cabang. Saya juga merencanakan untuk mengadakan penjarangan setelah tanaman bisa di jual.
Kegiatan penanaman ini  kulakukan setiap pagi dan sore setiap hari, mulai dari menanam , menyiangi , membuang ulat yang sering menempel di daun.
Bulan ini Pebruari 2013 , Tanpa terasa sudah hampir satu tahun berselang , sejak kutanam benih benih pohon sengon yang pada saat itu hanya setinggi 30 sampai 40 cm.  Kini telah menjulang tinggi,

2 comments:

  1. hmm,,, asyik juga tuh,,, kalo dijual hrga per pohnnya berapa?

    ReplyDelete
  2. menarik sekali mas,, saya jadi pengen coba tapi kendala pekarangan yang tidak ada,, hehe
    baca artikel yang lainya juga ah,,
    happy blogwalking..

    ReplyDelete