Wednesday, 17 August 2011

Bertanam dengan Metode Vertikultur

Vertikultur berasal dari kata vertikal dan kultur, yaitu budaya bertanam dengan metode atau sistim bertingkat.     Sebenarnya metode vertikulture sudah banyak dilakukan oleh petani dengan metode sederhana, namun belum dilakukan dengan maksimal dan belum dapat dikatakan sebagai sebuah peluang usaha yang mampu menghidupi dan mencukupi kebutuhan keluarga, namun hanya sekedar iseng atau hobby.  
Sistim bertanam dengan cara bertingkat, yaitu menyusun media tanam dengan cara vertikal atau ke atas dengan menggunakan kaleng bekas, rak bambu, pipa PVC, dll.  Hal ini sangat cocok untuk mereka yang mempunyai lahan sempit , namun ingin menanam lebih banyak.
Jadi bagi yang berminat membuka usaha agrobisnis jangan khawatir  karena tidak memiliki lahan yang luas, kita bisa menerapkan metode Vertikultur secara internsif dan tidak setengah setengah.  Saya yakin kalau ditekuni, pasti akan membuahkan hasil yang cukup lumayan, paling tidak mampu mengurangi beban belanja sayuran kalu kita menanamnya sendiri.
Cara bertanam sistim Vertikulture relatif cukup murah dan mudah.  Kita bisa memanfaatkan kaleng kaleng atau wadah bekas, drum bekas, pipa paralon atau bambu.  Berikut tips bertanam vertikulture dengan kaleng bekas.

Bahan     :
  1. Kaleng bekas cat tembok 5 kg  8 buah 
  2. Pisau Cutter
  3. Tali Nilon 
  4. 4 batang bilah bambu
  5. Media Tanam berupa pasir, tanah kebun dan pupuk kandang, bisa juga menggunakan arang sekam maupun cocopet selayaknya media untuk tanaman hidroponik.  
  6. Benih tanaman seledri, kangkung, sawi, tomat cabai dll.  
Cara pembuatan 
  1. Lobangi dinding kaleng seperti nampak pada gambar.  Dasar kaleng juga lobangi secukupnya kira kira air suplay hara dapat menembus dari kaleng yang paling atas sampai kaleng yang paling bawah.  
  2. Masukan Media tanam ke dalam kaleng 
  3. Tanami benih di setiap lobang yang ada pada dinding kaleng 
  4. Tumpuk kaleng satu demi satu, jepit dan patok dengan 4 bilah bambu yang telah disediakan, ikat dengan tali nilon.  
Pengairan
Kalau kita memiliki lebih dari 50 buah susunan kaleng,  sebaiknya untuk pengairan dan pemupukan kita gunakan pompa air yang disalurkan dengan pipa paralon ke masing masing tumpukan kaleng bagian paling atas.  Anda bisa membuat dan memodifikasi Instalasinya sendiri dengan membuat tandon air dengan posisi lebih tinggi dari susunan kaleng yang paling atas , sekaligus tandon untuk pemberian Nutrisi dan hara.


Pemupukan 
Unsur hara yang ada dalam kaleng sangat terbatas, sehingga kita harus sesering mungkin memberikan suplay nutrisi untuk pertumbuhan tanaman.  Pemberian Nutrisi dilakukan bersamaan dengan penyiraman sebaiknya pagi dan sore hari.  Buat larutan pupuk majemuk, larutan yang kita gunakan tergantung pada kondisi dan jenis tanaman.  Anda bisa membacanya pada kategori aneka pupuk.  Tambahkan 1 Liter larutan pupuk dengan 20 liter air yang akan kita gunakan untuk menyiram.    ( bersambung )



No comments:

Post a Comment